- Produk Hasil Laut Indonesia Bakal Mejeng di Bandara dan Rest Area ***
- Wajib Hukumnya, Pelaku UMKM Menyesuaikan Diri di Era Transformasi Digital ***
- Pandutani Indonesia Akan Luncurkan Market Place Donasi Pohon ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Kemenperin Dorong Kerja Sama Industri Pupuk dengan Uzbekistan ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
Berita
UMKM Lokal Didorong Masuk Rantai Pasok Global Lewat Forum BIMP-EAGA

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) siap mendorong pengembangan UMKM lokal, agar dapat masuk dalam rantai pasok global salah satunya melalui berbagai program dan kegiatan, serta optimalisasi kerja sama internasional forum BIMP-EAGA.
Dalam pertemuan The 9th BIMP-EAGA SMED WG Meeting yang dilaksanakan di Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam pada 5-6 Juli 2022, delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Bidang Kemitraan dan Perluasan Pasar Deputi Bidang UKM KemenKopUKM selaku Head of Delegation Indonesia Fixy mengusulkan, agar keterlibatan UMKM dalam BIMP-EAGA lebih ditingkatkan.
“Mengingat isu UMKM merupakan isu lintas sektoral, KemenKopUKM mendorong agar program dan pembahasan pengembangan UMKM harus melibatkan Working Group lainnya. Tujuannya, supaya program yang saling mendukung satu sama lain ini dapat tersinergikan,” kata Fixy dalam keterangan pers Sabtu (9/7).
Forum kerja sama subregional ASEAN Brunei Indonesia Malaysia Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ini merupakan kerja sama antar empat negara ASEAN, untuk membantu pembangunan perekonomian wilayah perbatasan yang dianggap lebih tertinggal dari daerah lainnya.
“KemenKopUKM bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, mengusung program BIMP-EAGA Business Centre yang terletak di Sulawesi Utara. Di mana Business Centre ini diharapkan bisa direplikasi di negara EAGA yang lain dalam mendisplay produk UMKM,” kata Fixy.
Diharapkan, agar BIMP-EAGA bisa membantu menghubungkan perusahaan besar dengan UMKM sektor tertentu seperti cokelat untuk masuk dalam rantai pasok.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi KemenKopUKM juga disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko. Ia berpesan, agar forum BIMP-EAGA dapat menghasikan program yang konkret yang dapat mendorong pengembangan UMKM Indonesia, agar produk UKM dapat diekspor ke negara BIMP-EAGA khususnya Brunei Darussalam.
“Kedutaan Besar RI untuk Brunei Darussalam selalu siap mendukung program pengembangan UMKM, agar dapat masuk ke pasar internasional,” kata Sujatmiko.
