- Produk Hasil Laut Indonesia Bakal Mejeng di Bandara dan Rest Area ***
- Wajib Hukumnya, Pelaku UMKM Menyesuaikan Diri di Era Transformasi Digital ***
- Pandutani Indonesia Akan Luncurkan Market Place Donasi Pohon ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Kemenperin Dorong Kerja Sama Industri Pupuk dengan Uzbekistan ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
Berita
RI Punya Lahan Potensial untuk Kedelai dari Aceh Hingga Sulsel
Detik, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan produksi tanaman pangan. Salah satunya adalah kedelai.
Dalam meningkatkan produksi kedelai, Kementan akan menyiapkan benih dan mencari lahan potensial. Menurut Sekretaris Jenderal Kementan, Hari Priyono, masih ada sejumlah lahan potensial untuk menanam kedelai di beberapa daerah."Kita masih punya wilayah-wilayah potensial kedelai. Ada di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), itu yang potensial," ungkap Hari kepada detikFinance, Jakarta, Senin (30/1/2017).
Hari menjelaskan, selama ini petani kurang bergairah menanam kedelai karena harganya rendah. Ini terjadi karena impor kedelai masih tinggi.Alhasil, petani lebih memilih menanam jagung ketimbang kedelai
"Akibat impor kedelai, harganya jadi rendah. Itu mengurangi kegairahan petani. Seiring dengan upaya peningkatan produksi, ke depan impor harus dikendalikan," kata Hari."Sekarang ini kan kedelai dengan jagung itu kan puncak musimnya, musim kemarau. Harga jagung sekarang bagus. Ya petani akan cenderung menanam yang harganya menguntungkan kan," lanjut Hari.
Selain karena permasalahan impor, menurut Hari, ketersediaan benih juga menjadi tantangan dalam meningkatkan produksi kedelai dalam negeri."Teknisnya, seperti yang dijelaskan Pak Gatot (Dirjen Tanaman Pangan), terkait dengan ketersediaan benih. Ketersediaan benih harus cukup, sesuai sasaran target area," kata dia.
