- Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan, Hannover Messe 2020 ***
- Kementan Musnahkan 1,5 Ton Benih Sawi Putih Asal Korsel Karena Bakteri ***
- Pupuk Indonesia Siapkan Stok 347.664 Ton Pupuk Nonsubsidi untuk Petani ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Perdana, Petrokimia Gresik Ekspor 9.000 Kg Kapur Pertanian ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
Berita
Daerah Didorong Kembangkan Ekonomi Selain Andalkan SDA

JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan, beberapa daerah di Indonesia memerlukan sumber perekonomian baru atau diversifikasi. Sebab, selama ini sebagian besar provinsi di Tanah Air masih tergantung pada Sumber Daya Alam (SDA).
"Kita lihat, 60 sampai 70 persen daerah di Indonesia masih tergantung pada SDA," ujar Agus dalam acara Sarasehan bersama Gubernur se-indonesia, di Gedung BI, Jakarta, Rabu, (26/7).
Ia menyebutkan, ketergantungan Provinsi Riau dan Jambi terhadap SDA mencapai 57 persen, bahkan Kalimantan Timur serta Kalimantan Utara ketergantungannya di atas 72 persen. Agus menjelaskan, hal itu membuat pertumbuhan ekonomi daerah ikut turun saat harga komoditas dunia melemah. Maka ketergantungan terhadap SDA harus dikurangi.
Selama ini, kata Agus, pertumbuhan ekonomi daerah paling tinggi masih terpusat Pulau Jawa dan Sumatra. Pertumbuhan ekonomi masing-masing, Jawa 5,6 persen lalu Sumatera sebesar 4,5 persen.
"Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pun 59 persen dari Jawa, kemudian 22 persen dari Sumatra. Sisanya sekitar 20 persen dari berbagai daerah," jelas Agus.
Maka, ia menegaskan, setiap provinsi harus bisa melalukan diversifikasi baik horisontal maupun vertikal. Menurutnya, sektor pariwisata dan kemaritiman merupakan sumber perekonomian yang akan paling cepat berkembang.
"Kalau bapak ibu (Pemerintah Daerah) mengembangkan sektor pariwisata atau kemaritiman bisa berkembang secara cepat," kata Agus.
republika.co.id
