News Update
- Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan, Hannover Messe 2020 ***
- Kementan Musnahkan 1,5 Ton Benih Sawi Putih Asal Korsel Karena Bakteri ***
- Pupuk Indonesia Siapkan Stok 347.664 Ton Pupuk Nonsubsidi untuk Petani ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Perdana, Petrokimia Gresik Ekspor 9.000 Kg Kapur Pertanian ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
+ Indeks Berita
Berita
Mentan: Membentuk Pemuda Harus Kreatif dengan Pendekatan Teknologi
Kabar Desa | DiLihat : 640 | Minggu, 15 November 2020 | 11:22

Makassar -- Menghadapi ketidakpastian ditengah masa
pandemi, generasi muda sebagai harapan bangsa dituntut kreatif dengan
menggunakan teknologi sebagai celah untuk maju dan tumbuh, demikian
disampaikan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo saat memberikan
kuliah umum dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
"Eramu tersedia, era yang serba uncertain, tapi dengan tingkat
kapasitas kritis dan kreatif, didukung behavior yang kuat, membutuhkan
keringat, kaum muda bisa menjadi sukses menghadapi ini semua". tegas
Mentan dalam kegiatan bertema "Penguatan Kompetensi Agropreneur
Mahasiswa Menuju Swasembada Pangan Indonesia" di Universitas Negeri
Makassar (UNM), Sabtu (14/11).
Mentan Syahrul menyebutkan penguatan kompetensi diri generasi muda
untuk bergelut pada teknologi adalah hal yang mutlak, dan sektor
pertanian merupakan bidang yang memiliki celah untuk pengembangan
produktif tersebut.
"Pelemahan perekonomian akan terjadi, namun pertanian tidak,
dikarenakan sudah menjadi bukti, pertanian sudah menyumbang 16,4 persen
PDB pertumbuhan ekonomi dimana semua sektor turun kecuali kita",
tambahnya lagi.
Mentan memaparkan pembabakan fase, dimana pertanian kini bersiap
memasuki gerbang digitalisasi industri 4.0 dan sedikit demi sedikit
telah meninggalkan pola-pola lama yang dilakukan oleh para petani
sebelumnya dan hal tersebut merupakan peluang berkreasi.
"Pertanian dulu menghadirkan cangkul, itu industri babak pertama,
dan ada traktor dan hand traktor, di era induatri kedua. Era ketiga ada
teknologi informasi dan elektronik yang diterapkan pada sistem produksi,
dan sekarang masuk industri 4.0, pemuda Indonesia harus masuk kesitu"
tegas Mentan Syahrul.
Empat teknologi yang berkembang secara eksponensial di era
kedepannya pada era industri 4.0 menurut Mentan Syahrul adalah, siapa
yang menguasai teknologi maka akan mememenangkan persaingan, dimulai
dari artificial intelegent, dimensional dan robotik, bioteknologi,
nano-teknologi, dan sistem jaringan komputasi.
"Teknologi yang dapat diimplementasikan dalam pembangunan pertanian
dapat ditemui pada kemajuan teknologi di era industri 4.0. Bertani
besok jangan melihat dengan gaya yang kemarin, bertani besok menggunakan
teknologi," Kata Mentan.
Mentan kembali menjelaskan dengan mekanisasi seperti traktor tanpa
awak, autonomous traktor, dan robot tanam padi yang kedepan akan
digunakan dapat mengintervensi menjadi pertanian dengan mekanisasi yang
kuat.
Untuk mengembangkan Sumber Daya Pertanian generasi muda yang
profesional, mandiri dan berdaya saing, Kementan mengusung berbagai
program diantaranya Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; Penumbuhan
Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP); Youth Enterpreneurship and
Employment Support Services; Kostratani; Duta Petani Milleneal dan Duta
Petani Andalan.
Pada kesempatan yang sama Rektor UNM Makassar, Husein Syam, ketika
memberikan sambutan mengamini kekuatan sektor pertanian sebagai
pendorong perekonomian bangsa Indonesia di tengah pandemi.
"Bangsa kita saat ini sedang bertahan, dan saat ini yang mampu
bertahan ditengah keterpurukan dunia, adalah sektor pertanian." ucap
Rektor Husein.
