News Update
- Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan, Hannover Messe 2020 ***
- Kementan Musnahkan 1,5 Ton Benih Sawi Putih Asal Korsel Karena Bakteri ***
- Pupuk Indonesia Siapkan Stok 347.664 Ton Pupuk Nonsubsidi untuk Petani ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Perdana, Petrokimia Gresik Ekspor 9.000 Kg Kapur Pertanian ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
+ Indeks Berita
Berita
Jakarta Kembangkan Pertanian Perkotaan di Atas Atap Bangunan
Agro Style | DiLihat : 455 | Rabu, 02 September 2020 | 19:23

JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta terus berupaya mengembangkan aktivitas pertanian perkotaan dengan memanfaatkan ruang kosong di atap bangunan.
Kepala Bidang Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, pertanian perkotaan di pekarangan masjid sudah mulai berkembang, namun belum banyak yang menggunakan ruang di atap.
Salah satu pusat percontohan aktivitas pertanian perkotaan menggunakan ruang di atap (rooftop) yakni Masjid Baitussalam, Jalan Kesejahteraan, RW 08, Kelurahan Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat.
"Pekarangan sudah banyak, yang rooftop belum. Ini bisa kita jadikan satu bahan percontohan, sosialisasi, promosi perluasan seperti ini," ujarnya, Senin (31/8).
Menurutnya, bangunan-bangunan yang memiliki atap kosong atau tidak terpakai bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif salah satunya dengan melakukan kegiatan urban farming.
"Pertanian perkotaan ini progam prioritas Dinas KPKP yang tujuan luasnya mencapai ketahanan pangan," ucap Mujiati.
Mujiati menambahkan, Dinas KPKP DKI Jakarta terbuka berkolaborasi dengan siapapun untuk mengembangkan pertanian perkotaan. Untuk di masjid akan berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia wilayah Jakarta atau cabang di lima wilayah kota administrasi.
"Kami juga punya rencana untuk pengembangan di pesantren, di situ kerjasama dengan Kanwil Kementerian Agama. Karena kami ingin memenuhi kebutuhan pangan santri yang ada di pesantren mereka butuh makan tiap hari. Setidaknya bisa dikurangi pengeluarannya dengan menanam sendiri," tandas Mujiati.
