- Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan, Hannover Messe 2020 ***
- Kementan Musnahkan 1,5 Ton Benih Sawi Putih Asal Korsel Karena Bakteri ***
- Pupuk Indonesia Siapkan Stok 347.664 Ton Pupuk Nonsubsidi untuk Petani ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Perdana, Petrokimia Gresik Ekspor 9.000 Kg Kapur Pertanian ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
Berita
Asosiasi Dukung Pelaku UMKM Go Online

JAKARTA -- Pemerintah meminta para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memasarkan dagangannya lewat internet atau go online. Pasalnya penjualan lewat online seperti e-commerce berpotensi besar di Indonesia.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M Ikhsan Ingratubun pun mendukung hal itu. "Bagus saja. Kita dukung, kan e-commerce itu salah satu channel untuk pasarkan produk dengan murah," ujarnya kepada Republika, Selasa (1/8).
Hanya saja menurutnya, perlu ada proses yang harus ditopang. Pemerintah diminta pula melakukan beberapa insentif untuk mendukung UMKM Go Online.
Di antaranya, kata Ikhsan, dengan menyediakan website gratis bagi pelaku UMKM. "Lalu, kalau pemerintah memang menyuruh go onlinemaka jangan lagi dikenakan pajak," tegasnya.
Ikhsan menambahkan, pemerintah juga memberi kepastian hukum bila ada permasalahan dalam transaksi online. "Kalau bisa ada perlindungan hukum juga untuk UMKM, untuk atasi misal terjadi penipuan. Kita mungkin bisa kerja sama dengan Gojek atau Grabbike kan satu mata rantai," jelasnya.
Pemerintah, katanya, perlu melihat juga apakah UMKM butuh pendampingan untuk Go Online. Hal itu karena tidak semua UMKM bisa menggunakan teknologi.
"Kita perlu ajarkan, bagaimana cara proses ordernya, lalu bagaimana deliver, distribusikan pengirimannya. Dengan begitu tujuan pemerintah bisa tercapai," kata Ikhsan.
Ia menambahkan, pendampingan bisa dilakukan oleh Akumindo atau para pelaku usaha yang bisa membina UMKM yang ingin Go Online.
Dirinya menyebutkan, kini tren UMKM Go Online sudah mulai naik meski tidak signifikan. "Sudah sekitar 20 persen UMKM yang sudah Go Online," tambahnya. Ia menyatakan, jumlah tersebut bisa terus bertambah tergantung kebijakan pemerintah.
republika.co.id
