- Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan, Hannover Messe 2020 ***
- Kementan Musnahkan 1,5 Ton Benih Sawi Putih Asal Korsel Karena Bakteri ***
- Pupuk Indonesia Siapkan Stok 347.664 Ton Pupuk Nonsubsidi untuk Petani ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Perdana, Petrokimia Gresik Ekspor 9.000 Kg Kapur Pertanian ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
Berita
Teknologi Pertanian Harus Dirasakan Seluruh Petani

Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), mengatakan, pihaknya berkomitmen memperjuangkan hak-hak masyarakat tani di Indonesia. Masalah petani bukan saja tentang produktivitas untuk menuju ketahanan pangan, juga bukan hanya seputar sembako tapi juga bahan pangan lainnya.
"Kita jangan hanya sebagai penikmat pangan tapi harus menjadi kontributor terutama untuk ekspor. Kami sebagai kelembagaan memberikan dukungan baik berupa undang-undang maupun moril yang berkaitan dengan kemajuan pangan," ujar Ibas saat menerima kunjungan Pandu Tani Indonesia (Patani) di kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (8/6).
Menurut Ibas, pihaknya menginginkan teknologi pertanian bisa dirasakan di seluruh Indonesia. Terlebih, lahan memang semakin mengecil, karena banyak kawasan berubah menjadi berkotaan dan lahan pertanian berubah menjadi kawasan industri atau perumahan.
Namun, kata Ibas, RAPBN 2017 memberikan dukungan kepada BUMN demi mencapai stabilisasi pangan seperti Bulog untuk memberikan kontribusi yang lebih. Menurutnya, perlibatan antara pemerintah dan swasta juga harus berimbang.
"Jangan sampai orang-orang tertentu yang menguasai ekspor impor. Kami berharap sinergi kita terus berlanjut. Berharap PATANI bisa memberikan solusi-solusi lanjutan yang bisa mengantisipasi monopoli distribusi atau harga yang cukup tinggi," katanya
beritasatu.com
