- Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan, Hannover Messe 2020 ***
- Kementan Musnahkan 1,5 Ton Benih Sawi Putih Asal Korsel Karena Bakteri ***
- Pupuk Indonesia Siapkan Stok 347.664 Ton Pupuk Nonsubsidi untuk Petani ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Perdana, Petrokimia Gresik Ekspor 9.000 Kg Kapur Pertanian ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
Berita
Kementan Tingkatkan Minat Bertani untuk Turunkan Pengangguran di Desa

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Februari 2017 tingkat pengangguran di desa menurun menjadi 4%. Agar angka pengangguran semakin mengecil, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong peningkatan produksi dan meningkatkan minat bertani dengan memberikan bantuan bagi pelaku usaha.
"Bantuan tersebut antara lain berupa penyediaan alat dan mesin pertanian, pengadaan asuransi, serta perbaikan irigasi," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/5/2017).
Agung menjelaskan Kementan sedang membangun embung untuk 4 juta hektare lahan. Kementan juga mengembangkan berbagai benih unggul untuk komoditas-komoditas strategis seperti padi, jagung, kedelai, cabai, dan bawang.
"Produksi padi memang mengalami peningkatan. Pada tahun lalu, produksi padi mencapai 79,1 juta ton, naik dari 2015 yang berjumlah 75,4 juta ton," jelas Agung.
Pada tahun ini ditargetkan paling tidak mencapai 78 juta ton produksi padi atau setara 45,2 juta ton beras.
Sementara itu sebelumnya Kepala BPS Suhariyanto mengatakan sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
"Setidaknya terdapat 39,68 juta orang bekerja di bidang pertanian, atau 31,86% dari total penduduk bekerja," kata Suhariyanto.
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah menyebutkan masa panen periode Februari-Maret 2017 lebih besar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi pangan ini diperkirakan menjadi faktor utama penyerapan tenaga kerja sektor pertanian.
"Dengan begitu daya serap tenaga kerja sektor pertanian lebih tinggi di Februari 2017 dibanding 2016 karena itu angka penganggurannya pun lebih rendah," jelas Sairi.
sumber : detik.com
