- Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan, Hannover Messe 2020 ***
- Kementan Musnahkan 1,5 Ton Benih Sawi Putih Asal Korsel Karena Bakteri ***
- Pupuk Indonesia Siapkan Stok 347.664 Ton Pupuk Nonsubsidi untuk Petani ***
- Manfaatkan Alsintan, Produksi Beras Banyuasin Masuk 4 Besar Penyumbang Pangan Nasional ***
- Perdana, Petrokimia Gresik Ekspor 9.000 Kg Kapur Pertanian ***
- Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa ***
- Terapkan Teknologi Climate Smart Agriculture, Poktan Banjarnegara Kendalikan Hama ***
- Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca ***
- Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha ***
Berita
Lahan Bertambah, RI Akan Kelebihan Produksi Jagung

Detik, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memasang target zero import jagung tahun ini bisa terealisasi, atau selambat-lambatnya pada tahun 2018. Strateginya, yakni dengan menambah luas lahan tanam jagung hingga 3 juta hektar yang sudah diupayakan sejak tahun lalu.Kepala Biro Perencanaan Kementan, Kasdi Subagyono, mengungkapkan jika perluasan lahan terealisasi seluruhnya, akan ada tambahan produksi jagung petani sebesar 15 juta ton. Tahun lalu, pihaknya mencatat produksi komoditas terpenting kedua setelah beras ini mencapai 23,2 juta ton.
"Nah kebutuhan di dalam negeri konsumsinya 20-an juta ton, sudah termasuk industri. Prediksinya 3 bulan ke depan, kami rapat dengan GPMT (Gabungan Pengusaha Makanan Ternak), akan terjadi over produksi di gudang-gudang mereka," ujar Kasdi kepada detikFinance ditemui di kantornya, Ragunan, Jakarta, Rabu (1/2/2017).Kendati demikian, jelasnya, pabrik-pabrik pakan ternak yang menyerap jagung banyak terpusat di Jawa Barat dan Banten. Di sisi lain, sentra-sentra jagung banyak tersebar di luar Jawa.
"Ada 10 provinsi sentra, Jawa Barat kan sebenarnya bukan sentra, Banten ada (sentra) jagung, tapi pabrik pakan kebanyakan ada 2 daerah itu. Maka kita coba dekatkan GPMT bangun dryer (pengering) dan silo di sentra jagung. Beberapa perusahaan sudah ada rencana bangun, sudah komitmen mereka, konsekuensinya diangkut jagungnya (ke pabrik pakan)," terangnya.Soal masih adanya produsen pakan ternak yang mengalihkan bahan bakunya ke gandum pasca pengetatan impor jagung, menurut dia, hal tersebut otomatis akan teratasi dengan sendiri saat pasokan jagung lokal sudah mulai melimpah.
"Stok jagung GPMT sendiri bilang melimpah, itu kalau gudang mereka saja sudah penuh dengan jagung (lokal), masa mau impor gandum. Dalam 3 bulan ini nanti akan banyak jagung, biasanya 3 bulan 10 juta ton produksinya, ini 12 juta ton. Kalau jagung untuk konsumsi saya kira tidak ada masalah," tutur Kasdi.
